LENGKAPBacaan Surat An-Naba Ayat 1-40, Tentang Hari Kebangkitan Manusia Setelah Hari Kiamat Lengakp Bacaan surat An-Naba Ayat 1-40, dalam Bahasa Arab, Latin hingga Artinya. Rabu, 27 Januari 2021 13:14. 31 menit lalu - DI Yogyakarta. RUMAN ETNIK NAN CANTIK 2 LANTAI TERMURAH DIKOTA JOGJA
78. QS. An-Naba' Berita Besar 40 ayat اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتۡ مِرۡصَادًا Inna jahan nama kaanat mirsaada 21. Sungguh, neraka Jahanam itu sebagai tempat mengintai bagi penjaga yang mengawasi isi neraka, لِّلطّٰغِيۡنَ مَاٰبًا Lit taa ghiina ma aaba 22. menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. لّٰبِثِيۡنَ فِيۡهَاۤ اَحۡقَابًا‌ Laa bithiina fiihaa ahqooba 23. Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama, لَا يَذُوۡقُوۡنَ فِيۡهَا بَرۡدًا وَّلَا شَرَابًا Laa ya zuuquuna fiiha bar daw walaa sharaaba 24. mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman, اِلَّا حَمِيۡمًا وَّغَسَّاقًا Illa hamii maw-wa ghas saaqa 25. selain air yang mendidih dan nanah, جَزَآءً وِّفَاقًا Jazaa-aw wi faaqa 26. sebagai pembalasan yang setimpal. اِنَّهُمۡ كَانُوۡا لَا يَرۡجُوۡنَ حِسَابًا Innahum kaanu laa yarjuuna hisaaba 27. Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan. وَّكَذَّبُوۡا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًا Wa kazzabu bi aayaa tina kizzaba 28. Dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami. وَكُلَّ شَىۡءٍ اَحۡصَيۡنٰهُ كِتٰبًا Wa kulla shai-in ahsai naahu kitaa ba 29. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab buku catatan amalan manusia. فَذُوۡقُوۡا فَلَنۡ نَّزِيۡدَكُمۡ اِلَّا عَذَابًا Fa zuuquu falan-nazii dakum ill-laa azaaba 30. Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab. اِنَّ لِلۡمُتَّقِيۡنَ مَفَازًا Inna lil mutta qiina mafaaza 31. Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, حَدَآٮِٕقَ وَاَعۡنَابًا Hadaa-iqa wa a'anaa ba 32. yaitu kebun-kebun dan buah anggur, وَّكَوَاعِبَ اَتۡرَابًا Wa kaawa 'iba at raaba 33. dan gadis-gadis montok yang sebaya, وَّكَاۡسًا دِهَاقًا Wa ka'san di haaqa 34. dan gelas-gelas yang penuh berisi minuman. لَا يَسۡمَعُوۡنَ فِيۡهَا لَـغۡوًا وَّلَا كِذّٰبًا‌ Laa yasma'uuna fiha lagh waw walaa kizzaba 35. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun perkataan dusta. جَزَآءً مِّنۡ رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا Jazaa-am mir-rabbika ataa-an hisaaba 36. Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu, رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا الرَّحۡمٰنِ‌ لَا يَمۡلِكُوۡنَ مِنۡهُ خِطَابًا‌ Rabbis samaa waati wal ardi wa maa baina humar rahmaani laa yam likuuna minhu khi taaba 37. Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia. يَوۡمَ يَقُوۡمُ الرُّوۡحُ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةُ صَفًّا ؕۙ لَّا يَتَكَلَّمُوۡنَ اِلَّا مَنۡ اَذِنَ لَهُ الرَّحۡمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا‌ Yauma yaquu mur ruuhu wal malaa-ikatu saf-fal laa yata kalla muuna illa man azina lahur rahmaanu wa qoola sawaaba 38. Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar. ذٰلِكَ الۡيَوۡمُ الۡحَـقُّ‌ ۚ فَمَنۡ شَآءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا Zaalikal yaumul haqqu faman shaa-at ta khaaza ill-laa rabbihi ma-aaba 39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. اِنَّاۤ اَنۡذَرۡنٰـكُمۡ عَذَابًا قَرِيۡبًا ۖ يَّوۡمَ يَنۡظُرُ الۡمَرۡءُ مَا قَدَّمَتۡ يَدٰهُ وَيَقُوۡلُ الۡـكٰفِرُ يٰلَيۡتَنِىۡ كُنۡتُ تُرٰبًا In naa anzar naakum azaaban qariibaiy-yauma yan zurul marr-u maa qaddamat yadaahu wa ya quulul-kaafiru yaa lai tanii kuntu turaaba 40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu orang kafir azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah." Surah ke-78 dalam Al Quran ini terdiri dari 40 ayat. Surah ini menceritakan tentang hari kebangkitan manusia setelah hari kiamat. Berikut bacaan lengkap Surah An-Naba ayat 1-40, lengkap dengan bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.

Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan maksudnya, mendapat tempat kemenangan di surga. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah akan mendapatkan keselamatan dari siksa neraka dan masuk ke dalam surga, Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keadaan orang-orang yang berdosa, maka Dia menyebutkan keadaan orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang menjaga diri mereka dari kemurkaan Tuhannya dengan menaati-Nya dan menahan diri dari apa yang dimurkai-Nya. Untuk mereka mafaaz, yaitu tempat kemenangan yang tidak lain adalah surga, dimana di dalamnya mereka memperoleh kebun-kebun, buah anggur, dan lain-lain seperti yang disebutkan dalam ayat selanjutnya. Yaitu mendapatkan surga.

TRIBUNVIDEO.COM - Surat An Naba adalah surat ke-78 di dalam kitab suci Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 40 ayat dan memiliki arti berita besar. Dikutip dari Quran Kemenag, dalam surat ini, Allah menerangkan akan tiba hari kiamat sebagai hari

إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu hai orang kafir siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah". Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian hai orang-orang kafir Mekah siksa yang dekat yakni siksa pada hari kiamat yang akan datang nanti; dan setiap sesuatu yang akan datang itu berarti masa terjadinya sudah dekat pada hari menjadi Zharaf dari lafal 'Adzaaban berikut sifatnya yakni berikut lafal Qariiban manusia melihat setiap manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya yakni perbuatan baik dan perbuatan buruk yang telah dikerjakannya semasa di dunia dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya huruf Ya di sini bermakna Tanbih sekiranya aku dahulu adalah tanah" maka aku tidak akan disiksa. Ia mengatakan demikian sewaktu Allah berfirman kepada binatang-binatang semuanya sesudah Dia melakukan hukum kisas sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain "Jadilah kamu sekalian tanah!" Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian mengenai siksa yang kedatangannya telah dekat. Pada hari itu setiap orang dapat melihat apa yang dilakukan oleh kedua tangannya. Dengan mengharap keselamatan, orang kafir akan berkata, "Alangkah baiknya jika, setelah kematianku, aku tetap menjadi tanah sehingga aku tidak dibangkitkan dan diminta pertanggungjawaban." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Yaitu hari Kiamat. Hal itu, karena setiap yang akan datang adalah dekat. Oleh karena itu, sebelum ia bersedih karena melihat perbuatannya di akhirat, maka hendaknya ia melihat perbuatan yang dilakukannya sekarang sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu Terj. Al Hasyr 18 Sehingga aku tidak diazab. Orang kafir mengucapkan seperti ini ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman kepada hewan setelah hewan-hewan itu membalas satu sama lain melakukan qishas, “Jadilah
\n \n an naba ayat 31 40

Angan-angan itu kelak akan terwujud ketika di surga. 7840 78 40 78-40 Surah An Nabaa 40 Tafsir surat AnNabaa 40 Quran An Naba 40 AnNaba 40 An-Naba 40 Surah An Naba ayat 40. Nikmat yang betul-betul diangankan sebagai kenyamanan ketika di dunia. Tafsir Surah an-Naba Ayat 31-40 berbicara mengenai kenikmatan surgawi.

SURAT AN-NABA’ AYAT 31 – 40 إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا. حَدَآئِقَ وَأَعْنَابًا. وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا. وَكَأْسًا دِهَاقًا. لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا. جَزَآءً مِّنْ رَبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا. رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا. يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلَآئِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا. ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا. إِنَّآ أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا ”31 Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa akan mendapatkan kemenangan. 32 Yaitu kebun-kebun dan buah anggur. 33 Gadis-gadis remaja yang sebaya. 34 Gelas-gelas yang penuh berisi minuman. 35 Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan dusta. 36 Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak. 37 Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, yaitu; Allah Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan-Nya. 38 Pada hari ketika Ruh dan para Malaikat berdiri berbaris-baris, mereka tidak berkata-kata kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar. 39 Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia akan menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya. 40 Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya siksaan yang dekat. Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah.”[1] TAFSIR SURAT AN-NABA’ AYAT 31 – 40 إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا ”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa akan mendapatkan kemenangan.” Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dan menjauhi larangan-Nya, maka mereka akan mendapatkan kemenangan dan keberuntungan di tempat tinggalnya dan pada hari-hari mereka di Surga,[2] serta akan dijauhkan dari Neraka.[3] حَدَآئِقَ وَأَعْنَابًا ”Yaitu kebun-kebun dan buah anggur.” Maknanya adalah; dalam kemenangan tersebut mereka mendapatkan kebun-kebun yang dipenuhi dengan berbagai macam tumbuhan yang lebat yang dihiasi dengan buah-buahan, dan buah anggur yang terpancar di antara mata air. Buah anggur disebutkan secara khusus karena ia termasuk buah yang paling bagus dan paling banyak tumbuh di kebun tersebut.[4] وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا ”Gadis-gadis remaja yang sebaya.” Maknanya adalah; di dalamnya mereka akan mendapatkan isteri-isteri yang mereka inginkan, yang usia gadis-gadis tersebut saling berdekatan.[5] وَكَأْسًا دِهَاقًا ”Gelas-gelas yang penuh berisi minuman.” Maknanya adalah; gelas-gelas yang penuh berisi minuman khamer yang lezat untuk diminum.[6] لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا ”Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan dusta.” Maknanya adalah; di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak bermanfaat dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa.[7] جَزَآءً مِّنْ رَبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا ”Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak.” Maknanya adalah; sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak, karena amal perbuatanmu sesuai dengan bimbingan Allah Subhanahu wa Ta’ala.[8] رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا ”Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, yaitu; Allah Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan-Nya.” Maknanya adalah; Allah Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pemurah, yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Tidak ada seorang pun yang mampu memulai berbicara dengan-Nya, kecuali yang mendapat izin-Nya.[9] يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلَآئِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ”Pada hari ketika Ruh dan para Malaikat berdiri berbaris-baris, mereka tidak berkata-kata kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar.” Maknanya adalah; pada hari ketika Malaikat Jibril alaihis salam dan para Malaikat yang lainnya berdiri berbaris-baris dalam keadaan tunduk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,[10] mereka tidak berkata-kata baik Malaikat atau selain mereka, kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar yang sesuai dengan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.[11] ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا ”Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya akan ia menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya.” Maknanya adalah; itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia akan menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya dengan melakukan amal shalih,[12] agar selamat dari siksaan di akhirat.[13] إِنَّآ أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا ”Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya siksaan yang dekat. Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah.” Maknanya adalah; sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya Hari Kiamat yang sudah dekat.[14] Pada hari itu manusia akan melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, yang baik maupun yang buruk, yang awal maupun yang akhir,[15] dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah, yang tidak diciptakan dan yang tidak dibangkitkan.”[16] [1] QS. An-Naba’ 31 – 40. [2] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 34. [3] Taisirul Karimir Rahman, 907. [4] Taisirul Karimir Rahman, 907. [5] Taisirul Karimir Rahman, 907. [6] Taisirul Karimir Rahman, 907. [7] Taisirul Karimir Rahman, 907. [8] Taisirul Karimir Rahman, 907. [9] Tafsirul Qur’anil ’Azhim, 1680. [10] Taisirul Karimir Rahman, 908. [11] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 36. [12] Zubdatut Tafsir, 583. [13] Tafsirul Jalalain, 594. [14] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 37. [15] Tafsirul Qur’anil Azhim, 1681. [16] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 38.
MaknaAn-Naba. Surat An-Naba’ (النّبا) yang mempunyai arti “Berita Besar”.Surat ini turun dalam periode dakwah di Kota Makkah oleh karenanya di golongkan dalam surah Makkiyah.Jumlah ayat pada surah an-Naba yaitu 40 ayat, dengan karakteristik ayatnya pendek-pendek khas surah periode makkiyah.. Penamaan surat An-Naba’ diambil dari ayatnya yang 3Ibn Kathir (رحمه الله) related about Allah is free of all wants, and He is Most-Forbearing Listen to the Surah Ar-Rahman MP3 Audio Tilawat and download MP3 file and PDF Letting your beard grow, is the EASY thing to do: you don’t have to shave every single day, you don’t have to buy shaving cream and razors and shaving lotion and.

Alquran Surat An-Naba adalah salah satu surat Makkiyah yang terdiri dari 40 ayat.. Surah yang masuk dalam juz 30 ini merupakan surat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah. An-Naba adalah surah ke-78 yang memiliki nama lain 'Amma Yatasa'alun yang artinya 'Tentang Apakah Mereka Saling Bertanya-Tanya'.

hQJr.
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/251
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/126
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/45
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/130
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/27
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/197
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/90
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/227
  • dwm2hgcsa7.pages.dev/80
  • an naba ayat 31 40